Ke-KAMMI-an

Sejarah

KILAS BALIK SEJARAH LAHIRNYA KAMMI

DASAR KEMUNCULAN
1. Adanya indikator yang mematikan potensi bangsa.
2. Urgensi Sebuah Tuntutan Reformasi
3. Adanya Kepentingan Umat Islam Untuk Segera Berbuat
4. Aksi Demontrasi dan Mimbar Bebas Semakin Menjamur.
5. Mahasiswa Islam Merupakan Elemen Sosial.
6. Suara Umat Islam Mulai Terabaikan.
7. Depolitisasi Kampus Memandulkan Peran Mahasiswa.

WAKTU KELAHIRAN
KAMMI muncul sebagai salah satu kekuatan alternatif Mahasiswa yang berbasis mahasiswa Muslim dengan mengambil momentum pada pelaksanaan Forum Silahturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FS-LDK) X seindonesia yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Malang. Acara ini dihadiri oleh 59 LDK yang berafiliasi dari 63 kampus (PTN-PTS) diseluruh Indonesia. Jumlah peserta keseluruhan kurang lebih 200 orang yang notabenenya para aktifis dakwah kampus. KAMMI lahir para ahad tanggal 29 April 1998 PK.13.00 wib atau bertepatan dengan tanggal 1 Dzulhijah 1418 H yang dituangkan dalam naskah Deklarasi Malang.

PEMILIHAN NAMA
Pemilihan nama Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia yang kemudian disingkat KAMMI mengandung makna atau memiliki konsekwensi pada beberapa hal yaitu :
Ø  KAMMI adalah sebuah kekuatan terorganisir yang menghimpun berbagai elemen Mahasiswa.
Ø  Muslim baik perorangan maupun lembaga yang sepakat bekerja dalam format bersama KAMMI.
Ø  KAMMI adalah sebuah gerakan yang berorientasi kepada aksi real dan sistematis yang dilandasi gagasan konsepsional yang matang mengenai reformasi dan pembentukan masyarakat Islami (berperadaban).
Ø  Kekuatan inti KAMMI adalah kalangan mahasiswa pada berbagai stratanya yang memiliki komitmen perjuangan keislaman dan kebangsaan yang jelas dan benar.
Ø  Visi gerakan KAMMI dilandasi pemahaman akan realitas bangsa Indonesia dengan berbagai kemajemukannya, sehingga KAMMI akan bekerja untuk kebaikan dan kemajuan bersama rakyat, bangsa dan tanah air Indonesia.

PERJALANAN KEPENGURUSAN
Kepengurusan pertama adalah periode al-akh Fahri Hamzah, yakni sejak Deklarasi sampai Muktamar I di Bekasi pada bulan November 1998. Periode ini memfokuskan aktivitasnya kepada aktualisasi jaringan nasional untuk mengambil peran historis secara heroik dalam proses reformasi di Indonesia, yakni dengan menggiatkan aksi secara simultan, merata, kontinyu, dan menegaskan komitmen reformasi yang jelas. Periode ini adalah masa launching ke hadapan publik dan positioning awal KAMMI sebagai elemen gerakan mahasiswa yang diharap selalu mengambil peran terdepan dalam perjalanan sejarah Indonesia.

Periode kedua adalah masa al-akh Fitra Arsil, yang terpilih untuk menggantikan akh Fahri dalam Muktamar I dan menjalankan amanah sampai Muktamar II di Yogyakarta pada bulan November 2000. Periode ini memiliki tugas untuk secara serius menata infrastruktur organisasi KAMMI yang establish dan merancang sistem kaderisasi KAMMI yang lebih terstruktur.Juga melakukan berbagai aksi sosial dan kemanusiaan untuk ikut mengatasi beban rakyat yang ditimbulkan oleh krisis berkepanjangan.

Periode ketiga adalah masa al-akh Andi Rahmat yang terpilih dalam Muktamar II KAMMI di Yogyakarta dan direncanakan menjabat sampai tahun 2002. Periode ini menekankan pentingnya positioning strategis KAMMI di tengah pluralitas gerakan yang ingin mewarnai proses transisi di Indonesia. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama, akh Andi Rahmat menyatakan mundur dari jabatannya pada bulan Maret 2001. Menyikapi hal tersebut, Badan Permusyawaratan (BP) KAMMI Pusat berinisiatif untuk menyelenggarakan Muktamar Luar Biasa (MLB) KAMMI di Bandung pada tanggal 20-22 April 2001. Muktamar tersebut memutuskan untuk merubah sistem kepemimpinan terpusat menjadi sistem kepemimpinan kolektif, yang akhirnya memilih sembilan orang sebagai anggota Pimpinan Pusat (PP) KAMMI, yakni:

Akbar Zulfakar (Ketua Umum);
Purwoko Kurniawan (Ketua Kaderisasi);
Muhammad Badaruddin (Ketua Kastrat);
Elvis Bakri (Ketua Teritorial/KT I);
Ach. Fauzi I. (KT-II);
Supriyadi (KT-III);
Hermawan (KT-IV);
Suparmono (KT-V); dan
Yusran (KT-VI).

Muktamar III Lampung tanggal 1-9 September 2002 memutuskan untuk memilih

Muhammad Hermawan, S.Si sebagai Ketua Umum dan
Fahmi Rusdi, LC sebagai Sekretaris Jendral,

juga dipilih anggota Pimpinan Pusat (PP) KAMMI, yakni

Marwansyah (Ketua Teritorial/KT I);
Febriansyah (KT-II);
Yuli Widi Astono (KT-III);
Teguh, ST (KT-IV);
Imron Rosyadi (KT-V); dan
M. Dwi Tanjuri(KT-VI),
Jauhari (KT-VII).

Struktur

STRUKTUR PENGURUS PUSAT
KESATUAN AKSI MAHASISWA MUSLIM INDONESIA (KAMMI)
PERIODE 2009 – 2010



KETUA UMUM
Rijalul Imam, S.Hum., M.Si.


SEKRETARIS JENDERAL
Deni Priyatno, SST.

Biro Kesekretariatan
Fina

Biro Penelitian & Pengembangan
Kamaluddin

Biro Pengembangan Organisasi
Fajar Nugraha


BENDAHARA UMUM
Arif Sri Sarjono, S.Sos.

Wakil Bendahara Umum I
Joko Wardoyo

Wakil Bendahara Umum II
Andri Supriyanto, S.Pd.


BIDANG PENGKADERAN DAN KEORGANISASIAN
Ketua : Zuliyanto, SE., M.Si.

Departemen Kaderisasi
Ketua : Adi Purwanto, S.Pd.
Staf : M. Ilyas, M Suwanto, Wulan Sari, Diana

Departemen Pengembangan Kompetensi
Ketua : Ikhsan Pallawa
Staf : Yayat Riatna, Ayatullah

Departemen Pengembangan Wilayah
Ketua : Maukuf
Staf : Ani


BIDANG KEBIJAKAN STRATEGIS
Ketua : Agung Andri, S.Sos., M.Si.

Departemen Kajian Strategis
Ketua : Amin Sudarsono, S.Hum.
Staf : Yudi Hermawan, S.Psi., Imam Hadi Kurnia, Kana Kurniawan

Departemen Humas dan Media
Ketua : Yulia Agus Parina, MA.
Staf : Edo Segara, Dwi Setiyadi, Sofyardi Rahmat


BIDANG HUBUNGAN LUAR NEGERI
Ketua : Mohan, S.E.
Sekretaris : Ahmad Andree
Staf : Okta Undang Suhara, Yumroni Askosendra, Renny Miryanti, Fajri, M Taufan


BIDANG PENGEMBANGAN EKONOMI DAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT
Ketua : Anwar, ST.

Departemen Ekonomi dan Kewirausahaan
Ketua : Reza Miladi Fauzan, S.Kom.
Staf : Nur Iman, Ahmad Mufti Dalemunte, Gilang Rahma Wardana

Departemen Kemandirian Masyarakat
Ketua : Sri Arum Sari, ST.
Staf : Ike, Ershad Selesa, SEI., Herry Hermawan, S.Sos.I.


BIDANG KEMUSLIMAHAN
Ketua : Apriliana, S.Pd., M.Si.

Departemen Pemberdayaan Potensi Muslimah
Ketua : Dewi Julita
Staf : Mia, Heldawati

Departemen Advokasi Muslimah
Ketua : Sri Wahyuni
Staf : Citra PL, Sri Diniyati

Organisasi

Organisasi ini bernama Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia, disingkat KAMMI.

KAMMI didirikan di Malang pada tanggal 1 Dzulhijjah 1418 H bertepatan dengan 29 Maret 1998 M, sampai batas waktu yang tidak ditentukan. KAMMI berkedudukan di negara Indonesia.

Organisasi ini bersifat terbuka dan independen dengan status sebagai Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).

Anggota KAMMI terdiri atas:
ü  Anggota Biasa
ü  Anggota Kehormatan

Struktur organisasi terdiri atas KAMMI Pusat, KAMMI Daerah dan KAMMI Komisariat.
Ø  Kepengurusan KAMMI terdiri atas pengurus KAMMI Pusat, pengurus KAMMI Daerah dan pengurus KAMMI  Komisariat.
Ø  Pengurus KAMMI Pusat dipimpin oleh Ketua Umum KAMMI Pusat, pengurus KAMMI Daerah dipimpin oleh Ketua KAMMI Daerah dan pengurus KAMMI Komisariat dipimpin oleh Ketua KAMMI Komisariat.

Untuk menjaga keteraturan, kesinambungan, serta kesesuaian gerak langkah KAMMI dengan visi dan misi organisasi, maka dibentuk Badan Permusyawaratan dan Dewan Penasehat di tingkat KAMMI Pusat dan KAMMI  Daerah. Apabila dianggap perlu demi pencapaian visi dan misi organisasi maka anggota KAMMI yang telah selesai masa keanggotaannya dapat membentuk organisasi alumni KAMMI. Organisasi Alumni KAMMI ditetapkan oleh Muktamar KAMMI. Jenjang Anggota Biasa KAMMI adalah Anggota Biasa I, Anggota Biasa II, dan Anggota Biasa III.

Yang dapat diterima menjadi anggota biasa adalah:
ü  Mahasiswa muslim Indonesia.
ü  Berusia setinggi-tingginya 40 (empat puluh) tahun.
ü  Menyatakan secara tertulis kesediaan keanggotaannya kepada pengurus KAMMI Komisariat setempat.
ü  Lulus Dauroh Marhalah I.

Anggota dinyatakan sebagai Anggota Biasa II apabila telah dinyatakan lulus Dauroh Marhalah II, dan dinyatakan sebagai Anggota Biasa III apabila telah dinyatakan lulus Dauroh Marhalah III. Prosedur penetapan anggota kehormatan diatur sendiri dalam ketetapan organisasi.

Keanggotaan biasa dan keanggotaan kehormatan berakhir karena:
Ø  Telah habis masa keanggotaannya.
Ø  Mengundurkan diri.
Ø  Meninggal dunia.
Ø  Diberhentikan.
Ø  Murtad.

Masa keanggotaan anggota biasa:
ü  Maksimal 6 (enam tahun) bagi anggota biasa yang menempuh pendidikan di jenjang kependidikan non-sarjana (diploma/non-gelar).
ü  Maksimal 10 (sepuluh tahun) bagi anggota biasa yang menempuh pendidikan di jenjang kependidikan S-1.
ü  Maksimal 14 (empat belas tahun) bagi anggota biasa yang menempuh pendidikan di jenjang kependidikan Pasca Sarjana.

Anggota biasa berhak mengeluarkan pendapat, mengajukan saran atau pertanyaan, hak memilih dan dipilih dalam permusyawaratan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam ketetapan organisasi, dan hak mengikuti proses pengkaderan yang diselenggarakan.
Anggota kehormatan mempunyai hak mengeluarkan pendapat dan mengajukan saran atau pertanyaan.

Anggota biasa mempunyai kewajiban:

Mematuhi anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) dan ketetapan organisasi.Berpartisipasi dalam kegiatan organisasi.Menjaga dan menjunjung nama baik organisasi.Membayar uang pangkal dan iuran anggota

Anggota kehormatan mempunyai kewajiban :
Ø  Mematuhi anggaran Dasar (AD),
Ø  Anggaran Rumah Tangga (ART), dan ketetapan organisasi.
Ø  Berpartisipasi dalam kegiatan organisasi.
Ø  Menjaga dan menjunjung nama baik organisasi.

Anggota mendapat sanksi karena:
ü  Bertindak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh KAMMI.
ü  Bertindak merugikan atau mencemarkan nama baik KAMMI.

Jenis-jenis sanksi :
Ø  Peringatan
Ø  Skorsing
Ø  Pemberhentian

Sanksi diberikan melalui forum yang diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan KAMMI Pusat  untuk KAMMI Pusat dan Badan Permusyawaratan  Daerah untuk KAMMI Daerah. Tata cara pemberian sanksi diatur dalam ketentuan tersendiri. Dalam hal anggota telah selesai masa studinya di perguruan tinggi maka tidak berarti berakhir pula keanggotaannya kecuali apabila ia Mengundurkan diri. Masa keanggotaan terhitung sejak yang bersangkutan masuk sebagai anggota KAMMI.

Filosofi & Kredo Gerakan
I. Filosofi

ASAS KAMMI
KAMMI berazaskan Islam. ini mengutamakan persaudaraan (ukhuwwah islamiyah) antar sesama mahasiswa muslim Indonesia dan bersifat Independen.


VISI KAMMI
KAMMI merupakan wadah perjuangan permanen yang akan melahirkan kader-kader pemimpin masa depan yang tangguh dalam upaya mewujudkan masyarakat Islami di Indonesia.

MISI KAMMI
1)      Membina keislaman, keimanan, dan ketaqwaan mahasiswa muslim Indonesia.
2)      Menggali, mengembangkan, dan memantapkan potensi dakwah, intelektual, sosial, dan politik mahasiswa.
3)      Mencerahkan dan meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang rabbani, madani (civil society).
4)      Memelopori dan memelihara komunikasi, solidaritas, dan kerjasama mahasiswa Indonesia dalam menyelesaikan permasalahan kerakyatan dan kebangsaan.
5)      Mengembangkan kerjasama antar elemen masyarakat dengan semangat membawa kebaikan, menyebar manfaat, dan mencegah kemungkaran (amar maruf nahi munkar).

PRINSIP GERAKAN KAMMI
1)      Kemenangan Islam adalah jiwa perjuangan KAMMI
2)      Kebathilan adalah musuh abadi KAMMI
3)      Solusi Islam adalah tawaran perjuangan KAMMI
4)      Perbaikan adalah tradisi perjungan KAMMI
5)      Kepemimpinan umat adalah strategi perjuangan KAMMI
6)      Persaudaraan adalah watak muamalah KAMMI

STATUS, IDENTITAS DAN PERAN
KAMMI adalah organisasi ekstra kampus yang menghimpun mahasiswa muslim seluruh Indonesia secara lintas sektoral, suku, ras dan golongan. KAMMI menghimpun segenap mahasiswa muslim Indonesia yang bersedia bekerjasama membangun negara dan bangsa Indonesia.

KAMMI berperan sebagai wadah dan mitra bagi mahasiswa Indonesia yang ingin menegakkan keadilan dan kebenaran dalam wadah negara hukum Indonesia melalui tahapan pembangunan nasional yang sehat dan bertanggung jawab.

KAMMI mengambil peran sebagai mitra bagi masyarakat dalam upaya-upaya pembangunan masyarakat sipil, demokratisasi dan pembangunan kesatuan/persaudaraan ummat dan bangsa melalui pendampingan/advokasi sosial, kritisi/konstruktif terhadap kebijakan negara yang memarginalisasi masyarakat.

Potret Dinamika KAMMI
Di awal pendiriannya, KAMMI merupakan sebuah jaringan aksi. Setelah tumbangnya rezimentasi Suharto, KAMMI mengalami perubahan format/bentuk pergerakan menjadi sebuah organisasi masyarakat kemahasiswaan ekstra kampus.Hal ini merespons tuntutan di masyarakat akan perlunya wadah bagi pembangunan kepemimpinan di kalangan pemuda terutama mahasiswa.Sejak pendiriannya, KAMMI sudah melakukan 5 (lima) kali Muktamar sebagai forum musyawarah tertinggi organisasi. Dinamika organisasi juga ditandai dengan berkembangnya/berdirinya KAMMI di berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Ada beberapa aspek yang menjadi perhatian/concern bagi aktifitas KAMMI :

1. Aspek pembangunan SDM / kaderisasi
Kaderisasi dalam organisasi ibarat menyiapkan kelangsungan hidup/continuity organisasi. Merupakan upaya pembangunan karakteristik ke-Islaman, akidah, akhlaqul karimah, kepemimpinan dan intelektual. Dalam aspek ini meliputi aktifitas rekruitmen, pelatihan berjenjang, up-grading,kursus-kursus dan pembelajaran kepemimpinan baik di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Hingga saat ini sudah ada riibuan kader yang telah direkrut dan kemudian sebagian besar kader menjadi pemimpin-pemimpin mahasiswa diberbagai lembaga-lembaga intra kampus maupun ekstra kampus.

2. Aspek Kebijakan Publik dan Intelektualitas
Merupakan aspek pengkritisan terhadap kebijakan-kebijakan negara atas masyarakat, kajian terhadap fenomena masyarakat pada skala lokal, nasional dan global. Kajian dan kritisi merupakan langkah awal untuk melakukan gerakan perubahan menuju perbaikan dan advokasi politik. Aspek ini meliputi telaah kebijakan-kebijakan pemerintahan, penerbitan-penerbitan hasil kritisi kebijakan maupun kontemplasi pemikiran dan pembangunan jaringan ummat pada beragam skala wilayah dan sosial. Pada aspek ini, agenda gerakan mahasiswa ditujukan sebagai pematangan kepemimpinan politik kafer,dan sumbangsih bagi perubahan bangsa.

3. Aspek Sosial Masyarakat
Beragam problem-problem sosial ada di sekitar kita; kemiskinan, keterbelakangan, kriminalitas, kualitas hidup yang rendah, bencana alam dan sebagainya. Problem ini menimbulkan kelemahan dan kerawanan sosial dan bahkan bisa mengancam daya tahan sebuah bangsa. Kepedulian KAMMI diwujudkan dalam bentuk pendampingan/advokasi masyarakat marginal, pendidikan masyarakat lemah, penanganan bencana alam,dan sebagai mitra bagi pemerintah dan organisasi lain untuk bersama mencari solusi atas problem sosial dan budaya.

4. Aspek Ekonomi
Sejumlah kader yang tersebar dalam 43 daerah/jaringan di seluruh Indonesia merupakan potensi ekonmi yang besar. Terlepas dari itu, bahwa pembangunan enterpreneurship dan ruang usaha/ekonomi adalah hal yang sangat penting untuk saat ini ke depan, terutama bagi generasi muda. Aspek ini diwujudkan dengan adanya gerakan Koperasi sebagai gerakan ekonomi KAMMI, pembangunan jaringan usaha baik lokal, nasional dan regional.

5. Aspek Hubungan Masyarakat
Perkembangan masyarakat semakin menuntut kecepatan transformasi informasi dan komunikasi. Dan hal ini sangat besar pengaruhnya bagi pembangunan interrelasi manusia baik secara inpidu maupun kolektif. Aspek ini menekankan pada pembangunan relasi antar inpidu dan institusi baik pada skala nasional maupun global.

6. Aspek Pembangunan Kemuslimahan/Kewanitaan
Masih belum terbangunnya daya gerak dan daya dukung kalangan perempuan (muslimah) telah melahirkan distorsi peran dan psosisi strategis kalangan muslimah dalam pembangunan. Faktor politik, sosial dan budaya yang masih pragmatif, feodal dan liberal telah melahirkan ketidakadilan yang meluas di kalangan wanita. Karena itu pembangunan aspek kemuslimahan ditujukan bagi terbangunnya keberdayaan peran muslimah di segala aspejk kehidupan.


II. Kredo
1)      Kami adalah orang-orang yang berpikir dan berkendak merdeka. Tidak ada satu orang pun yang bisa memaksa kami bertindak. Kami hanya bertindak atas dasar pemahaman, bukan taklid, serta atas dasar keikhlasan, bukan mencari pujian atau kedudukan.
2)      Kami adalah orang-orang pemberani. Hanyalah Allah yang kami takuti. Tidak ada satu makhluk pun yang bisa menggentarkan hati kami, atau membuat kami tertunduk apalagi takluk kepadanya. Tiada yang kami takuti, kecuali ketakutan kepada selain-Nya.
3)      Kami adalah para petarung sejati. Atas nama al-haq kami bertempur, sampai tidak ada lagi fitnah di muka bumi ini. Kami bukan golongan orang yang melarikan diri dari medan pertempuran atau orang-orang yang enggan pergi berjihad. Kami akan memenangkan setiap pertarungan dengan menegakkan prinsip-prinsip Islam.
4)      Kami adalah penghitung risiko yang cermat, tetapi kami bukanlah orang-orang yang takut mengambil risiko. Syahid adalah kemuliaan dan cita-cita tertinggi kami. Kami adalah para perindu surga. Kami akan menyebarkan aromanya di dalam kehidupan keseharian kami kepada suasana lingkungan kami. Hari-hari kami senantiasa dihiasi dengan tilawah, dzikir, saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran, diskusi-diskusi yang bermanfaat dan jauh dari kesia-siaan, serta kerja-kerja yang konkret bagi perbaikan masyarakat.Kami adalah putra-putri kandung dakwah, akan beredar bersama dakwah ini ke mana pun perginya, menjadi pembangunnya yang paling tekun, menjadi penyebarnya yang paling agresif, serta penegaknya yang paling kokoh.
5)      Kami adalah orang-orang yang senantiasa menyiapkan diri untuk masa depan Islam. Kami bukanlah orang yang suka berleha-leha, minimalis dan loyo. Kami senantiasa bertebaran di dalam kehidupan, melakukan eksperimen yang terencana, dan kami adalah orang-orang progressif yang bebas dari kejumudan, karena kami memandang bahwa kehidupan ini adalah tempat untuk belajar, agar kami dan para penerus kami menjadi perebut kemenangan yang hanya akan kami persembahkan untuk Islam.
6)      Kami adalah ilmuwan yang tajam analisisnya, pemuda yang kritis terhadap kebatilan, politisi yang piawai mengalahkan muslihat musuh dan yang piawai dalam memperjuangkan kepentingan umat, seorang pejuang di siang hari dan rahib di malam hari, pemimpin yang bermoral, teguh pada prinsip dan mampu mentransformasikan masyarakat, guru yang mampu memberikan kepahaman dan teladan, sahabat yang tulus dan penuh kasih sayang, relawan yang mampu memecahkan masalah sosial, warga yang ramah kepada masyarakatnya dan responsif terhadap masalah mereka, manajer yang efektif dan efisien, prajurit yang gagah berani dan pintar bersiasat, prajurit, diplomat yang terampil berdialog, piawai berwacana, luas pergaulannya, percaya diri yang tinggi, semangat yang berkobar tinggi.


Tafsir lambing KAMMI
Tafsir lambang KAMMI pertama kali di bahas di Muktamar Lampung tepatnya oleh Komisi C. Pembuat draf tafsir lambang kammi adalah Yuli Widy Astono waktu itu masih menjabat ketua KAMMI Bogor.

Lambang KAMMI terdiri atas :
Ø  Warna dasar putih
Ø  Peta negara indonesia berwarna hijau tua dengan latar belakang bola dunia berwarna biru laut.
Ø  Lengan tangan kanan manusia yang kekar dengan jari-jari terbuka.
Ø  Lima kuntum bunga mawar merah yang melingkar di lengan.
Ø  Gradasi warna putih menuju hijau tua.
Ø  Tulisan “KAMMI” dalam cetak tebal berwarna hijau tua.

Tafsir Lambang KAMMI adalah :
a.       Warna dasar putih menjelaskan kesucian perjuangan KAMMI yang dilandasi oleh nilai-nilai tauhid.
b.      Peta negara indonesia yang berwarna hijau melambangkan komitmen KAMMI dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dan untuk mewujudkan masyarakat Islami di Indonesia
c.       Bola dunia yang berwarna biru cerah melambangkan Universitas nilai Islami yang KAMMI dakwahkan.
d.      Lengan tangan kanan manusia yang kekar dengan jari-jari terbuka menggambarkan komitmen perjuangan KAMMI melawan kebatilan dilakukan dengan segenap kekuatan.
e.       Gradasi putih menuju hijau tua melambangkan strategi pencapaian visi KAMMI yang dilakukan secara bertahap.
f.       Tulisan “KAMMI” bercetak tebal dengan warna hijau tua menjelaskan ketegasan KAMMI sebagai gerakan mahasiswa yang berasaskan Islam


Powered By Blogger

Pencarian