Assalamu'alaikum Wr. Wb.? Selamat Datang di Rumah Peradaban Muslim Negarawan. KAMMI Daerah Buru
Kamis, 25 Maret 2010
MILAD KAMMI Ke 12 Tahun
Milad XII KAMMI
Hari, tanggal : Sabtu, 27 Maret 2010
Pukul : 19.00 s.d. selesai
Tempat : Wisma Graha Pemuda, Menpora, Jakarta
Susunan Acara dan Waktu Acara
19.00 Pembukaan
19.01-19.05 Pembacaan Kalam Ilahi
19.06-19.10 Menyanyikan LAgu Kebangsaan “ Indonesia Raya”
19.11-19.15 Laporan Ketua Panitia
19.16-19.30 Apresiasi Seni
19.31-19.50 Sambutan Alumni KAMMI
19.51-20.30 Orasi Tokoh oleh :
Menpora, DR. Andi A. Mallarangeng
DR. HM. Hidayat Nur Wahid, MA
DR. Marwah Daud Ibrahim
Arifin Panigoro
20.31-21.10 Pengumuman- Pengumuman:
Penerima Beasiswa KAMMI
Pemenang MARS KAMMI
Penghargaan Pemuda Prestatif
Launching Buku karya Kader KAMMI
21.11-21.25 Puisi Budaya
21.26-21.50 Orasi Ketua Umum PP KAMMI
21.51-21.00 Pemotongan Tumpeng
22.00-22.05 Pembacaan Do’a
22.06 Penutup
Senin, 22 Maret 2010
Renungan ku Hari Ini, Esok, Hingga Sakratul Maut
oleh: Jeanny Muslimah - on Facebook
Assalamua’laykum wr.wb.
Bagaimanakah Cara Mengintrospeksi Diri?
Kewajiban seorang muslim itu adalah, hendaknya ia selalu melakukan introspeksi terhadap dirinya sendiri sebelum mengucapkan perkataan atau mengerjakan suatu amal perbuatan, serta setelah mengucapkan atau mengerjakannya. Inilah dasar dalam melakukan introspeksi dan itu harus
senantiasa menyertai seorang hamba selama ia masih hidup. Ini termasuk salah satu tanda taufik Allah ta’ala bagi hamba-Nya.
Ketika berbicara tentang sebab-sebab yang dapat menyelamatkan dari azab kubur, Ibnu Qayyim r.a. berkata, “Yang paling bermanfaat adalah, hendaknya seorang itu duduk sejenak karena Allah ketika hendak tidur untuk melakukan introspeksi kepada dirinya terhadap kerugian apa yang diterimanya pada hari itu, dan juga keuntungan apa yang didapatkan. Kemudian memperbarui tobat yang tulus antara ia dengan Allah. Lalu ia tidur dalam keadaan telah bertobat dan bertekad untuk tidak mengulangi perbuatan dosanya jika telah bangun dari tidur.
Hendaknya ia melakukan hal ini setiap malam. Jika ia mati pada malam itu juga, berarti ia mati dalam tobat. Jika ia terbangun dari tidur, berarti ia dapat bangun untuk melakukan amal perbuatan dengan keadaan gembira terhadap penagguhan ajalnya hingga menghadap Rabb-nya, dan menggapai apa yang luput darinya. Tidak ada yang lebih bermanfaat bagi seorang hamba dari pola tidur seperti ini. lebih-lebih bila setelah itu disertai dengan zikir kepada Allah dan mengamalkan sunnah-sunnah yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. saat hendak tidur hingga tertidur. Maka, siapa yang dikehendaki oleh Allah mendapatkan kebaikan, maka Dia merestuinya untuk melakukan amal-amal tersebut. Tidak ada kekuatan kecuali dengan izin Allah.” (dikutip dari Ar-Ruh halaman 186, Muhammad Sakar).
Ibnu Jauzi r.a. berkata, jika seorang hamba telah selesai mengerjakan sholat subuh, hendaknya ia mengosongkan hatinya dalam sesaat untuk menyampaikan persyaratan kepada jiwanya. Lalu berkata kepada jiwanya: Aku tidak memiliki barang perbekalan kecuali umur. Maka jika modal ini telah sirna dariku, akan menjadi suramlah perdaganganku dan juga dalam mencari keuntungan. Ini adalah hari baru yang ditangguhkan oleh Allah bagiku, termasuk ajalku yang masih diberi waktu dan menganugerahkannya kepadaku. Seandainya Allah mewafatkanku, niscaya aku akan berangan-angan sekiranya Allah mengembalikanku ke dunia lagi hingga aku dapat melakukan amal kebaikan.
Hai jiwa, perhitungkanlah itu, andai kamu sudah diwafatkan kemudian dikembalikan lagi. Maka janganlah kamu membuang kesempatan hari ini dengan sia-sia, dan ketahuilah bahwa waktu siang dan malam itu hanya 24 jam, dan bagi seorang hamba itu dihamparkan pada setiap hari 24 peti yang dijajarkan, lalu dibukakan baginya satu peti dan ia pun melihatnya ternyata peti itu penuh dengan cahaya kebaikan-kebaikannya yang telah dilakukannya pada saat itu. Ia pun merasakan kegembiraan lantaran menyaksikan cahaya-cahaya itu.
Cahaya-cahaya yang seandainya dibagikan kepada penghuni neraka, niscaya mereka akan tertegun kagum lantaran membandingkan pedihnya siksa neraka. Lalu peti lainnya dibukakan baginya, warnanya hitam gelap dan aromanya menyeruak serta ditutupi oleh kegelapannya. Itulah saat yang digunakan dalam bermaksiat kepada Allah ta’ala. Maka ia terperanjat dan merasa hina yang seandainya dibagikan kepada penghuni surga, niscaya akan mengusik kenikmatan yang mereka rasakan. Peti yang lainnya pun dibuka dalam keadaan kosong, di dalamnya tidak terdapat apa-apa yang mengusik tidak pula menyenangkan. Itulah saat yang dipergunakannya untuk tidur, atau kalalaian, atau sibuk dengan hal-hal yang mubah. Ia pun bingung terhadap kekosongan peti itu dan dampak yang ditanggungnya seperti orang yang mampu mendapatkan keuntungan yang banyak, tapi ia melalaikannya hingga keuntungan itu luput darinya.
Demikianlah berbagai macam peti waktu-waktunya dihadapkan kepadanya sepanjang umurnya. Lalu berkata kepada jiwanya: Bersungguh-sungguhlah kamu pada hari ini dengan memenuhi petimu dengan kebaikan-kebaikan, jangan biarkan ia kosong dan jangan condong kepada kemalasan, kerendahan, dan kenyamanan tanpa amal perbuatan, akibatnya kamu tidak bisa mencapai derajat orang-orang yang mendapatkan catatan-catatan amal kebaikan sebagaimana yang bisa dicapai oleh orang selainmu. (dikutip dari Mukhtashar Minhajul Qashidin, halaman 371).
Wahai saudara-saudariku yang dicintai oleh Allah subhanahu wa ta’ala…
Sungguh hati dan jiwa ini bergetar, dan air mata haru pun senantiasa membasahi pipi ini, yakni ketika aku mempelajari pemahaman tersebut di atas, lalu mengamalkannya hingga hari ini. Semoga hal tersebut dapat membawa manfaat, serta dapat pula kita amalkan dengan tujuan mengharap ridho dari Allah subhanahu wa ta’ala, aamiin …
Allah subhanahu wa ta’ala kita tercinta yang berfirman :
“Dan tidak ada pertanggungjawaban sedikitpun atas orang-orang yang bertakwa terhadap dosa mereka; akan tetapi mengingatkan agar mereka bertakwa.” (QS.Al-An’aam {6}: 69).
Sungguh Maha benar Allah dengan segala
firman-Nya.
Wassalamua’laykum wr.wb.
IKHLAS DALAM BERDA’WAH
Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada pertolongna Allah. Hanya kepada Allah Aku bertawakal dan hanya Kepada-Nya-lah Aku kembali.” (QS. Hud:88)
- Saat banyak orang terlelap nyenyak dalam buaian selimut, kau berdiri tegar dalam syahdunya qiyamulail.
- Saat gosip, obrolan sia-sia, dan ghibah merebak, kau hiasi lisanmu dengan tilawah dan al-ma’sturat.
- Saat masjid tak lagi ramai, kau kembali dengan majelis ilmu dan dzikir di dalamnya.
- Saat kawan yang lain hanya bisa menghujat kemerosotan moral, kau tinggalkan jubah egois mu dan mengambil peran perbaikan dengan sejuta pengorbanan.
- Orang yang senantiasa berbuat perbaikan, saat yang lain berbuat kerusakan.
- Orang yang senantiasa bertambah iman, saat yang lain sedang turun.
- Orang yang senantiasa menjunjung persatuan, saat yang lain berpecah belah.
- Orang shalih yang sedikit, diantara banyaknya orang yang tak taat.
- Orang yang senantiasa menghidupkan sunnah dan mengajarkannya pada manusia.
Seperti yang rasulullah salallahu alaihi wassalam sampaikan?
Sungguh, Beruntunglah engkau wahai ghuroba!
- Yang merasa sakit ketika ummat tersakiti
- Yang merasa bertanggung jawab ketika banyaknya kemaksiatan di sekitarnya
- Yang merasa bersalah ketika orang-orang terdekatnya jatuh dalam kubangan maksiat
- Yang bersedia lelah meski ujian dihadapan
- Sudahkah kita memurnikan niat kita?
- Sudahkah kita memiliki rasa tanggung jawab terhadap dakwah ini?
- Sudahkah kita benar-benar menshibghohkan diri kita pada jalan dakwah ini?
Ghuroba’u wa li ghairillahi laa nahnil jibaa, Ghuroba’u war tadhainaa haa syi’aran lil hayaa, Inta sal’anna fa inna laa nubaali bithughaa, Nahnu jundullahi dauman darbuna darbul-ubaa, Lan nubaali bil quyuud, bal sanamdhi lil khulud, Fal nujadid wa nunaadhil wa huqaatil min jadiid, Ghurobaa’un hakadzal ahraaru fii dunya-al’abiid, Kam tadzaakarnaa zamaanan yawma kunna su’adaa’, Bi kitaabillahi natlu-hu shabaahan wa masaa’
Jika engkau bertanya siapa kami?,
Kamilah orang yang tak gentar dengan thagut durjana kamilah tentara Alloh, langkah kami langkah kesatria.
http://kammiburujj.blogspot.com/
Jumat, 19 Maret 2010
LIDAH
MENYUMPAH ATAU MENGUTUK
PERKATAAN YANG BERLEBIH-LEBIHAN
SENDA GURAU
JANJI PALSU
SUKA MENGHINA DAN MENERTAWAKAN
IFSYAUS SIRRI
DUSTA PADA UCAPAN DAN SUMPAH
10 Risalah yang dituntut dari PEMUDA ISLAM
1. Dibuatkan jalan menuju surga bagi yang menempuhnya
2. Dinauangi sayap Malaikat sampai ke langit dunia
3. Dikelilingi Malaikat
4. Dibanggakan Allah terhadap Malaikat
5. Diliputi rahmat dan ketenangan (Sakinah)
• Peranan Pemuda dalam Al Qur’an :
1. Kisah Ashabul Kahfi (18 : 19-22)
2. Kisah Pemuda Ibrahim (21:60 & 69, 2 : 259)
3. Kisah Pemuda yang dibunuh Ashabul Uhdud (Tafsir surat Al Buruj)
4. Para Assabiqunal awwaluun
5. Pentingnya Masa Muda
Manfaatkan yang lima sebelum datang yang lima
1. Masa mudamu sebelum masa tua
2. Masa sehatmu sebelum masa sakitmu
3. Masa kayamu sebelum masa miskinmu
4. Masa luangmu sebelum masa sibukmu
5. Masa hidupmu sebelum masa matimu” ( HR Al Baihaqi)
• 10 Risalah yang dituntut dari PEMUDA ISLAM
1. Memahami Islam
2. Mengimani segenap ajaran Islam
3. Mengamalkan dan menda’wahkan Islam
4. Berjihad di jalan Islam
5. Shabar dan Istoqomah di jalan Islam
6. Mempersaudarakan manusia dalam ikatan Islam
7. Menggerakkan dan mengarahkan potensi Islam
8. Optimis terhadap masa depan Islam
9. Instropeksi diri (Muhasabah) terhadap segala aktifitas yang sudah dilakukan
10. Ikhlas dalam segenap pengabdian di jalan Islam
Oleh: Hamiruddin, Muh. S. (SekJen KAMMI Daerah Buru)
Kamis, 18 Maret 2010
PERNYATAAN SIKAP KAMMI PUSAT
03 March 2010
PERNYATAAN SIKAP KAMMI PUSAT : Polisi Brutal dan Anarkis, Nodai Demokrasi !
Mengecam keras kebrutalan pihak kepolisian dalam menangani Demonstran!Kapolri harus bertanggungjawab terhadap kekerasan pihak kepolisian!
Dengan ini Pimpinan KAMMI Pusat ingin menyampaikan ungkapan kekecewaan terhadap aparat kepolisian yang sangat brutal dan tidak bertanggung jawab terhadap
Massa KAMMI ada di depan gerbang
Massa aksi selain KAMMI berhamburan lari ke arah barat pintu gerbang. Massa KAMMI dikomando untuk tetap ada di tempat—karena KAMMI merasa tidak melakukan provokasi. "KAMMI tetap di tempat dan tidak akan melawan." Tapi, karena tetap di tempat, massa KAMMI yang santun, mendapat provokasi. Polisi makin brutal dan anarkis, mereka memukuli demonstran KAMMI. Bukan hanya memukuli, polisi juga menembakkan peluru karet untuk menghalau massa.
Akibat tindakan brutal polisi itu, empat massa dari KAMMI mendapat luka berdarah yang parah. Mereka adalah Hilman dari KAMMI Sumedang, Mukhtar dari KAMMI UNJ, Ari dari sumedang dan Mulki dari KAMMI UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Mereka berdarah di bagian hidung dan kepala. Termasuk satu orang terkena peluru karet, yaitu Agung Andri, Ketua Pengurus KAMMI Pusat bidang Media dan Kajian Strategis. Akibat peluru karet, mata kanannya tidak bisa melihat dan kacamata pecah.
Massa kammi berangsur mundur ke arah masjid TVRI. Saat ini massa berkumpul di sana menunaikan sholat. Beberapa yang terluka diantar ke rumah sakit. Saat ini korban anarkisme oknum kepolisian tersebut sedang dirawat di RS Aini Kuningan, Jakarta.
Mengecam keras tindakan brutal dengan menggunakan kekerasan yang ditunjukkan oleh aparat kepolisian dalam mengawal demonstran.
2) Menuntut seluruh aparat kepolisian untuk menjalankan tugas dan fungsinya dalam mengayomi dan melindungi hak-hak rakyat di seluruh Indonesia.
3) Mendesak Kapolri dan jajaran pejabat kepolisian lainnya untuk bertanggung jawab terhadap tindakan-tindakan kekerasan yang ditunjukkan oleh aparatnya kepada Mahasiswa.
4) Kepada seluruh elemen gerakan mahasiswa untuk bersatu, demi menegakkan kebenaran dan keadilan untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia.
Jakarta, 03 Maret 2010
ttd,
Rijalul Imam, S.Hum, M.Si.
Ketua Umum KAMMI Pusat
Alamat Sekretariat KAMMI PUSAT:
Jl. Gugus Depan No. 2 Rt. 03 Rw. 02 Palmerian Kec. Matraman, Jakarta Timur Kode Pos: 13140
website: www.kammi.or.id
Contact Person: Edo Segara (081392078303), Amin Sudarsono (081328193554)